Menurut Ernest Dale organisasi adalah suatu
proses perencanaan yang meliputi
penyusunan, pengembangan, dan pemeliharaan suatu struktur atau pola
hubungan kerja dari orang – orang dalam suatu kerja kelompok, dan menurut Cyril Soffer organisasi adalah perserikatan
orang – orang yang masing – masing diberi peran tertentu dalam suatu sistem
kerja dan pembagian dimana pekerjaan itu diperinci menjadi tugas – tugas,
dibagikan kemudian di gabung lagi dalam beberapa bentuk hasil.
Secara umum dapat
di simpulkan bahwa bahwa organisasi adalah sekelompok orang yang saling bekerja
sama untuk mencapai tujuan bersama.
A.
Ciri – ciri organisasi
1. Lembaga sosial yang terdiri atas kumpulan orang dalam berbagai pola
interaksi yang di tetapkan.
2. Di kembangakan untuk mencapai tujuan.
3. Secara sadar dikoordinasi dan dengan sengaja disusun.
4. Instrumen sosial yang mempunyai batasan yang secara relatif dapat
diidentifikasi.
B.
Perkembangan teori organisasi
Teori organisasi
klasik
Teori ini biasa di
sebut dengan teori tradisional atau
disebut juga teori mesin. Berkembang mulai
1800-an atau abad ke-19. Dalam teori ini organisasi di gambarkan sebuah lembaga
yang di tresentralisasi dan tugas – tugasnya terspesialisasi serta memberikan
petunjuk mekanistik struktural yang kaku serta tidak memberikan kreatifitas.
Dalam teori
organisasi di gambarkan seperti toet atau nada piano dimana masing – masing nada
mempunyai spesialisasi “do..re..mi..fa..so..la..si..do..”
dimana apabila tiap nada dirangkai maka akan tercipta lagu yang indah begitu
juga dengan organisasi. Dalam teori organisasi
secara umum di gambarkan sangat tersentralisasi dan tugas – tugasnya terspesialisasi
serta memberikan petunjuk mekanistik yang struktural. Teori klasik
mendefinisikan organisasi sebagai struktur hubungan, kekuasaan – kekuasaan,
tujuan – tujuan, peranan – peranan,
kegiatan – kegiatan, komunikasi dan faktor – faktor lain yang terjadi apabila
orang – orang bekerjasama.
Aliran klasik
mengembangkan prinsip – prinsip atau model universal yang dapat digunakan dalam
semua keadaan, melihat organisasi sebagai sistem tertutup yang di ciptakan
untuk mencapai tujuan dengan efesien, jadi inti dari organisasi klasik adalah
efesiensi dan mekanistik sedangakan berdasarkan prespektif sistem teori
organisasi klasik bersifat tertutup dan berdasarkan sifat tujuan yang bersifat
rasional.
Teori Klasik
berkembang dalam 3 Aliran:
1.
BIROKRASI dikembangkan dari Ilmu Sosiologi
2. ADMINISTRASI langsung dari praktek manajemen memusatkan Aspek Makro
sebuah organisasi.
3. MANAJEMEN ILMIAH langsung dari praktek manajemen memusatkan Aspek Mikro
sebuah organisasi.
Semua teori diatas dikembangkan sekitar tahun 1900-1950. Pelopor teori ini
kebanyakan dari sebuah negara berbentuk kerajaan “Mesir, Cina & Romawi”.
TEORI BIROKRASI
Dikemukakan oleh
“MAX WEBER” dalam buku “The Protestant Ethic and Spirit of Capitalism” dan “The
Theory of Social and Economic Organization”.
Istilah BIROKRASI berasal
dari kata LEGAL_RASIONAL
“Legal” disebakan
adanya wewenang dari seperangkat aturan prosedur dan peranan yang dirumuskan
secara jelas. Sedangkan “Rasional” karena adanya penetapan tujuan yang ingin
dicapai.
Karekteristik-karekteristik
birokrasi menurut Max Weber :
1.
Pembagian kerja
2.
Hirarki wewenang
3.
Program rasional
4.
Sistem Prosedur
5.
Sistem Aturan hak kewajiban
6.
Hubungan antar pribadi yang bersifat impersonal
TEORI ADMINISTRASI
Teori ini
dikembangkan oleh Henry Fayol, Lyndall Urwick dari Eropa dan James D. Mooney, Allen Reily dari
Amerika.
HENRY FAYOL
(1841-1925) Seorang industrialis asal Perancis
tahun 1916 menulis sebuah buku “Admistration industrtrielle et Generale”
diterjemahkan dalam bahasa inggris 1926 dan baru dipublikasikan di amerika
1940.
14 Kaidah manjemen
menurut Fayol yang menjadi dasar teori administrasi :
1.
Pembagian kerja
2.
Wewenang & tanggung jawab
3.
Disiplin
4.
Kesatuan perintah
5.
Kesatuan pengarahan
6.
Mendahulukan kepentingan umum
7.
Balas jasa
8.
Sentralisasi
9.
Rantai Skalar
10.
Aturan
11.
Keadilan
12.
Kelanggengan personalia
13.
Inisiatif
14.
Semangat korps
Fayol membagi
kegiatan industri menjadi 6 kelompok :
1.
Kegiatan Teknikal (Produksi, Manufaktur, Adaptasi)
2.
Kegiatan Komersil (Pembelian, Penjualan, Pertukaran)
3.
Kegiatan Financial (penggunaan optimum modal)
4.
Kegiatan Keamanan
5.
Kegiatan Akuntansi
6.
Kegiatan Manajerial atau “FAYOL’s FUNCTIONALISM” yaitu :
a. Perencanaan
b. Pengorganisasian
c. Pemberian perintah
d. Pengkoordinasian
MANAJEMEN ILMIAH
Dikembangkan tahun
1900 oleh FREDERICK WINSLOW TAYLOR.
Definisi Manajemen Ilmiah:
“Penerapan metode
ilmiah pada studi, analisa dan pemecahan masalah organisasi” atau “Seperangkat
mekanisme untuk meningkatkan efesiensi kerja”.
F.W. TAYLOR
menuangkan ide dalam tiga makalah: “Shop Management”, “The Principle Oif
Scientific Management” dan “Testimony before the Special House Comitte”. Dari tiga makalah tersebut lahir sebuah buku “Scientific
Management”.
Berkat jasa-jasa
yang sampai sekarang konsepnya masih dipergunakan pada praktek manajemen modern
maka F.W. TAYLOR dijuluki sebagai “BAPAK MANAJEMEN ILMIAH”.
Empat kaidah
Manajemen menurut Frederick W. Taylor :
1.
Menggantikan metode kerja dalam praktek dengan metode
atas dasar ilmu pengetahuan.
2.
Mengadakan seleksi, latihan dan pengembangan karyawan.
3. Pengembangan ilmu tentang kerja, seleksi, latihan dan
pengembangan secara ilmiah perlu intregasikan.
4.
Perlu dikembangkan semangat dan mental karyawan untuk
mencapai manfaat manajemen ilmiah.
Contoh teori
struktural klasik yang meliputi sebuah perusahaan ataupun lembaga :
Struktur berkaitan dengan hubungan logis dalam organisasi, yaitu
lini dan staf.
Lini berarti bahwa kewenangan terakhir terletak pada
jabatan-jabatan dalam struktur itu.
Contoh: struktur
lini sebuah universitas untuk masalah pengajaran, meliputi staf pengajar, ketua
jurusan, dekan, dan pembantu rektor bidang akademik.
Pengaturannya
bersifat hierarkis atau pyramid, karena terdapat lebih banyak staf pengajar
daripada ketua jurusan, lebih banyak ketua jurusan daripada dekan, dan seterusnya.
Staf
Tenaga staf secara
tradisional member nasihat dan jasa untuk membantu lini. Bila usulan seorang
ahli dari staf diterima oleh atasan
lininya, usulan itu disebarkan atas kewenangan manager lini, bukan kewenangan
staf.
Namun seiring
berjalannya waktu, peranan staf sebagai penasihat telah berubah. Sekarang
anggota staf diberi kewenangan perintah terbatas.
Contoh: departemen
personalia atau departemen latihan dan pengembangan, meskipun merupakan suatu
fungsi staf, boleh mengusulkan metode latihan kerja bagi semua pegawai baru,
terlepas dari tugas lini mereka.
Struktur Tinggi dan
Struktur Datar
Berdasarkan
perbedaan dalam jumlah tingkat kewenangan dan variasi dalam rentang pengawasan
pada setiap tingkat (span of control), terbagi dua: struktur tinggi/ vertical
dan struktur datar/ horizontal.
Struktur Tinggi
|
Struktur Datar
|
-
Pengawasan ketat
|
-
Pengawasan sedang-sedang saja
|
-
Semangat kelompok
|
-
Aktivitas individualistic
|
-
Persaingan melalui hubungan
pribadi
|
-
Persaingan secara terbuka
|
-
Pertambahan tanggung jawab
secara bertahap
|
-
Tanggung jawab lebih besar
pada tingkat lebih bawah
|
-
Ketidakamanan yang konstan
mengenai status
|
-
Penilaian objektif
|
-
Penekanan pada teknik
manajemen
|
-
Penekanan pada kebebasan
individu
|
-
Banyaknya peraturan
|
-
Lebih sedikit peraturan
|
Rentang Pengawasan
Menunjukkan jumlah
bawahan yang berada di bawah pengawasan seorang atasan. Secara teori, seorang
manager mampu mengawasi paling tidak lima atau enam orang bawahan. Tapi dalam
prakteknya sangat bervariasi.
Contoh:
Perusahan dagang
eceran yang memiliki empat tingkat kewenangan, seorang manager mungkin
membawahi 20 atau 30 penyelia.
Semakin banyak
tingkat kewenangan dalam suatu perusahaan, seorang manager makin sedikit
membawahi penyelia.
http://www.vimaxdebrasil.com