Tuesday, June 4, 2013

Teori Struktural Klasik

Terori adalah suatu ilmu pengetahuan yang telah di uji kebenaranya atau merupakan suatu kerangka yang merupakan alat pikir untuk membantu suatu rumusan tertentu yang bisa di kembangkan. Secara umum adalah suatu pedoman yang diberikan orang terbuka atau sekitarnya yang mampu memberi proses pekerjaan.
Menurut Ernest Dale organisasi adalah suatu proses perencanaan yang meliputi  penyusunan, pengembangan, dan pemeliharaan suatu struktur atau pola hubungan kerja dari orang – orang dalam suatu kerja kelompok, dan menurut Cyril Soffer organisasi adalah perserikatan orang – orang yang masing – masing diberi peran tertentu dalam suatu sistem kerja dan pembagian dimana pekerjaan itu diperinci menjadi tugas – tugas, dibagikan kemudian di gabung lagi dalam beberapa bentuk hasil.
Secara umum dapat di simpulkan bahwa bahwa organisasi adalah sekelompok orang yang saling bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama.
A.    Ciri – ciri organisasi
1.      Lembaga sosial yang terdiri atas kumpulan orang dalam berbagai pola interaksi yang di tetapkan.
2.      Di kembangakan untuk mencapai tujuan.
3.      Secara sadar dikoordinasi dan dengan sengaja disusun.
4.      Instrumen sosial yang mempunyai batasan yang secara relatif dapat diidentifikasi.
B.     Perkembangan teori organisasi




Teori organisasi klasik

Teori ini biasa di sebut dengan teori tradisional atau disebut juga teori mesin. Berkembang mulai 1800-an atau abad ke-19. Dalam teori ini organisasi di gambarkan sebuah lembaga yang di tresentralisasi dan tugas – tugasnya terspesialisasi serta memberikan petunjuk mekanistik struktural yang kaku serta tidak memberikan kreatifitas.
Dalam teori organisasi di gambarkan seperti toet atau nada piano dimana masing – masing nada mempunyai spesialisasi “do..re..mi..fa..so..la..si..do..” dimana apabila tiap nada dirangkai maka akan tercipta lagu yang indah begitu juga dengan organisasi. Dalam teori organisasi  secara umum di gambarkan sangat tersentralisasi dan tugas – tugasnya terspesialisasi serta memberikan petunjuk mekanistik yang struktural. Teori klasik mendefinisikan organisasi sebagai struktur hubungan, kekuasaan – kekuasaan, tujuan – tujuan,  peranan – peranan, kegiatan – kegiatan, komunikasi dan faktor – faktor lain yang terjadi apabila orang – orang bekerjasama.
Aliran klasik mengembangkan prinsip – prinsip atau model universal yang dapat digunakan dalam semua keadaan, melihat organisasi sebagai sistem tertutup yang di ciptakan untuk mencapai tujuan dengan efesien, jadi inti dari organisasi klasik adalah efesiensi dan mekanistik sedangakan berdasarkan prespektif sistem teori organisasi klasik bersifat tertutup dan berdasarkan sifat tujuan yang bersifat rasional.
Teori Klasik berkembang dalam 3 Aliran:
1.      BIROKRASI dikembangkan dari Ilmu Sosiologi
2.  ADMINISTRASI langsung dari praktek manajemen memusatkan Aspek Makro sebuah organisasi.
3. MANAJEMEN ILMIAH langsung dari praktek manajemen memusatkan Aspek Mikro sebuah organisasi.
Semua teori diatas dikembangkan sekitar tahun 1900-1950. Pelopor teori ini kebanyakan dari sebuah negara berbentuk kerajaan “Mesir, Cina & Romawi”.

TEORI BIROKRASI
Dikemukakan oleh “MAX WEBER” dalam buku “The Protestant Ethic and Spirit of Capitalism” dan “The Theory of Social and Economic Organization”.
Istilah BIROKRASI berasal dari kata LEGAL_RASIONAL
“Legal” disebakan adanya wewenang dari seperangkat aturan prosedur dan peranan yang dirumuskan secara jelas.  Sedangkan “Rasional”  karena adanya penetapan tujuan yang ingin dicapai.

Karekteristik-karekteristik birokrasi menurut Max Weber :
1.      Pembagian kerja
2.      Hirarki wewenang
3.      Program  rasional
4.      Sistem Prosedur
5.      Sistem Aturan hak kewajiban
6.      Hubungan antar pribadi yang bersifat impersonal

TEORI ADMINISTRASI

Teori ini dikembangkan oleh Henry Fayol, Lyndall Urwick dari Eropa  dan James D. Mooney, Allen Reily dari Amerika.
HENRY FAYOL (1841-1925)  Seorang industrialis asal Perancis tahun 1916 menulis sebuah buku “Admistration industrtrielle et Generale” diterjemahkan dalam bahasa inggris 1926 dan baru dipublikasikan di amerika 1940.
14 Kaidah manjemen menurut Fayol yang menjadi dasar teori administrasi :
1.      Pembagian kerja
2.      Wewenang & tanggung jawab
3.      Disiplin
4.      Kesatuan perintah
5.      Kesatuan pengarahan
6.      Mendahulukan kepentingan umum
7.      Balas jasa
8.      Sentralisasi
9.      Rantai Skalar
10.  Aturan
11.  Keadilan
12.  Kelanggengan personalia
13.  Inisiatif
14.  Semangat korps
Fayol membagi kegiatan industri menjadi 6 kelompok :
1.      Kegiatan Teknikal (Produksi, Manufaktur, Adaptasi)
2.      Kegiatan Komersil (Pembelian, Penjualan, Pertukaran)
3.      Kegiatan Financial (penggunaan optimum modal)
4.      Kegiatan Keamanan
5.      Kegiatan Akuntansi
6.      Kegiatan Manajerial atau “FAYOL’s FUNCTIONALISM” yaitu :
a.       Perencanaan
b.      Pengorganisasian
c.       Pemberian perintah
d.      Pengkoordinasian


MANAJEMEN ILMIAH
Dikembangkan tahun 1900 oleh FREDERICK WINSLOW TAYLOR.  Definisi Manajemen Ilmiah:
“Penerapan metode ilmiah pada studi, analisa dan pemecahan masalah organisasi” atau “Seperangkat mekanisme untuk meningkatkan efesiensi kerja”.
F.W. TAYLOR menuangkan ide dalam tiga makalah: “Shop Management”, “The Principle Oif Scientific Management” dan “Testimony before the Special House Comitte”.  Dari tiga makalah tersebut lahir sebuah buku “Scientific Management”. 
Berkat jasa-jasa yang sampai sekarang konsepnya masih dipergunakan pada praktek manajemen modern maka F.W. TAYLOR dijuluki sebagai “BAPAK MANAJEMEN ILMIAH”.
Empat kaidah Manajemen menurut Frederick W. Taylor :
1.      Menggantikan metode kerja dalam praktek dengan metode atas dasar ilmu pengetahuan.
2.      Mengadakan seleksi, latihan dan pengembangan karyawan.
3.     Pengembangan ilmu tentang kerja, seleksi, latihan dan pengembangan secara ilmiah perlu intregasikan.
4.      Perlu dikembangkan semangat dan mental karyawan untuk mencapai manfaat manajemen ilmiah.
Contoh teori struktural klasik yang meliputi sebuah perusahaan ataupun lembaga :
Struktur berkaitan dengan hubungan logis dalam organisasi, yaitu lini dan staf.
Lini berarti bahwa kewenangan terakhir terletak pada jabatan-jabatan dalam struktur itu.
Contoh: struktur lini sebuah universitas untuk masalah pengajaran, meliputi staf pengajar, ketua jurusan, dekan, dan pembantu rektor bidang akademik.
Pengaturannya bersifat hierarkis atau pyramid, karena terdapat lebih banyak staf pengajar daripada ketua jurusan, lebih banyak ketua jurusan daripada dekan, dan seterusnya.
Staf
Tenaga staf secara tradisional member nasihat dan jasa untuk membantu lini. Bila usulan seorang ahli  dari staf diterima oleh atasan lininya, usulan itu disebarkan atas kewenangan manager lini, bukan kewenangan staf.
Namun seiring berjalannya waktu, peranan staf sebagai penasihat telah berubah. Sekarang anggota staf diberi kewenangan perintah terbatas.
Contoh: departemen personalia atau departemen latihan dan pengembangan, meskipun merupakan suatu fungsi staf, boleh mengusulkan metode latihan kerja bagi semua pegawai baru, terlepas dari tugas lini mereka.
Struktur Tinggi dan Struktur Datar
Berdasarkan perbedaan dalam jumlah tingkat kewenangan dan variasi dalam rentang pengawasan pada setiap tingkat (span of control), terbagi dua: struktur tinggi/ vertical dan struktur datar/ horizontal.
Struktur Tinggi
Struktur Datar
     -          Pengawasan ketat
     -          Pengawasan sedang-sedang saja
     -          Semangat kelompok
     -          Aktivitas individualistic
     -          Persaingan melalui hubungan pribadi
     -          Persaingan secara terbuka
     -          Pertambahan tanggung jawab secara bertahap
    -          Tanggung jawab lebih besar pada tingkat lebih bawah
     -          Ketidakamanan yang konstan mengenai status
     -          Penilaian objektif
     -          Penekanan pada teknik manajemen
     -          Penekanan pada kebebasan individu
     -          Banyaknya peraturan
     -          Lebih sedikit peraturan
Rentang Pengawasan
Menunjukkan jumlah bawahan yang berada di bawah pengawasan seorang atasan. Secara teori, seorang manager mampu mengawasi paling tidak lima atau enam orang bawahan. Tapi dalam prakteknya sangat bervariasi.
Contoh:                            
Perusahan dagang eceran yang memiliki empat tingkat kewenangan, seorang manager mungkin membawahi 20 atau 30 penyelia.
Semakin banyak tingkat kewenangan dalam suatu perusahaan, seorang manager makin sedikit membawahi penyelia.

http://www.vimaxdebrasil.com

No comments:

Post a Comment